Penetapan target / tujuan (goal setting) dalam olahraga amat penting bagi perkembangan keperibadian para atlet dan dapat menjadi suatu strategi psikologis dalam meniti dan meraih prestasi puncak.
Konsep dasar goal setting dalam olahraga
1. Konsep Dasar Tentang “goal setting”
“Goal setting” dipandang sebagai salah satu teknik dan strategi psikologis untuk membantu atlet mengembangkan keperibadian dan untuk mencapai prestasi.
2. Teori Tentang Hubungan “goal setting” dengan Prestasi
puncak. Ada dua pendekatan teori untuk menggambarkan bagaimana suatu tujuan mempengaruhi prestasi kerja pada umumnya, yaitu:
a. teori mekanistik, bahwa tujuan – tujuan dapat mempengaruhi prestasi kerja dalam beberapa cara:
- tujuan dapat mengarahkan perhatian dan tindakan pelakunya kepada aspek kepentingan tugas
- tujuan dapat membantu para pelakunya menggerakan usahanya
- tujuan- tujuan tidak hanya meningkatkan usaha jangka pendek, tetapi juga membantu usaha jangka panjang, atau meningkatkan ketekunan seseorang
b. teori kognitif, memfokuskan terhadap bagaimana “goal setting” mempengaruhi prestasi kerja dalam lingkungan olahraga.
3. beberapa penelitian tentang kefektifan “goal setting”
Hasil penelitian menunjukan bahwa “goal setting” jelas memmudahkan dalam pencapaian prestasi seseorang. Olah karena itu, dalam beberapa review tentang hasil-hasil penelitian psikologis secara jelas menujukkan bahwa “goal setting” merupakan suatu teknik yang kokoh untuk meningkatkan prestasi kerja.
1. Petunjuk praktis penetapan target / tujuan (goal setting)
untuk merancang atau menetapkan target / tujuan “goal setting”, ada beberapa langkah yang harus ditempuh sebagai petunjuk praktis, yaitu:
- tetapkan target / tujuan yang akan dicapai dalam rumusan yang operasional (menggunakan terminologi perilaku yang dapat diukur)
- tetapkan target / tujuan yang memiliki tingakat kesulitan, namun realistic
- tetapkan target / tujuan jangka pendek dan jangka panjang
- tetapkan target / tujuan penampilan yang dibandingkan dengan target / tujuan yang akan dicapai
- tetapkan target / tujuan untuk latihan dan untuk pertandingan
- tetapkan target / tujuan yang positif dibandingkan dengan target / tujuan yang negatif
- identifikasi target harian untuk mencapai target / tujuan akhir
- identifikasi strategi-strategi pencapaian target / tujuan yang telah ditetapkan
- catatlah target / tujuan yang telah berhasil dicapai
- lakukanlah evaluasi terhadap target / tujuan baik yang berhasil dicapai ataupun yang tidak berahasil dicapai
- sediakan system pendukung untuk mencapai target / tujuan tersebut
2. Dampak psikologis pendidikan jasmani dan olahraga terhadap beberapa aspek keperibadian atlet dan yang bukan atlet
mengacu pada klasifikasi jenis kegiatan olaharga, hasil penelitian diarhkan kepada cabang-cabang olahrag beregu, perorangan, paralel, dan langsung, dengan menggunakan pola pikir berdasarkan karakteristik keperibadian. Hasil penelitian menunjukan cabang olahraga beregu (lebih pencemas, lebih berketergantungan, kurang sensitive-imajinatif, lebih terbuka, lebih berpikir objektif) daripada cabang olahraga perorangan. Cabang olahraga langsung (lebih bebas, kurang memiliki kekuatan ego) daripada cabang olahraga paralel. Cabang olahraga beregu (kurang berpikir abstrak, lebih terbuka, lebih ketergantungan, lebih memiliki kekuatan ego) daripada bukan olahragawan. Cabang olahraga perorangan (kurang berpikir abstrak, kurang pencemas, lebih bebas, lebih objektif) daripada bukan olahragawan. Cabang olahraga langsung (kurang berpikir abstrak, lebih terbuka, lebih objektif, lebih bebas) daripada bukan olahragawan. Cabang olahraga paralel (kurang berpikir abstrak, kurang pencemas, kurang bebas, lebih memiliki kekuatan ego) daripada bukan olahragawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar