Karya Tulis RR

Kamis, 29 November 2012

Contoh Makalah Belajar Motorik


Perubahan Penampilan Fisik dan Motorik pada Usia Lanjut



Unsri.jpg
 








Disusun oleh :
Risky Ristanto (06111006005)



Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Indralaya (OI) Kode Pos 30662



KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Perubahan Penampilan Fisik dan Motorik pada Usia Lanjut”. Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Perubahan Penampilan Fisik dan Motorik pada Usia Lanjut. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Perubahan Penampilan Fisik dan Motorik pada Usia Lanjut.

Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

                                               
Indralaya, 22 November 2011




DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR …………………………………………………  i
2. DAFTAR ISI ….......................................................................................  ii
3. BAB I. Pendahuluan …………………………………………………...  1
5. BAB II. Permasalahan …………………………………………………   2
7. BAB III. Pembahasan
8. 3.1. Perubahan Penampilan Fisik dan Motorik pada Usia Lanjut..   3
9. 3.2. Perubahan Panca Indra pada Lanjut Usia .......................................    6
10. BAB IV. Kesimpulan ..........................................................................    8
11. BAB V. Saran .....................................................................................     9
12. DAFTAR PUSTAKA .........................................................................  10




BAB I. Pendahuluan

Pertambahan umur secara proporsional pada kelompok 45 tahun atau lebih dan peningkatan secara umum dalam harapan lamanya orang hidup, merupakan kajian tentang bertambahnya umur.
Pertambahan umur seseorang berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh setelah mencapai puncak kematangan usia dewasa fungsi organ tubuh mengalami penurunan. Penurunan kemampuan melakukan aktivitas dan kemampuan kerja menjadi menurun. Penurunan tersebut karena penyusutan jaringan tubuh secara bertahap, yang meliputi jaringan otot, sistem saraf, dan organ-organ vital lainnya. Penurunan fungsi fisiologis neurologis terjadi sesudah berumur 30 sampai 40 tahun dengan irama penurunan yang berbeda untuk setiap orang.
Kemampuan mengangkut sisa-sisa produksi dalam tubuh juga mengalami penurunan. Integritas sistem syaraf yang merupakan unsur vital dalm koordinasi respons muscular juga menurun dan berakibat menurunnya kemampuan koordinasi gerakan. Kecepatan  reaksi yang meliputi kecepatan merespon terhadap rangsangan, waktu reaksi dan waktu gerak mengalami penurunan demikian pula persepsi kinestetik yang merupakan rasa gerak untuk mengetahui posisi tubuh dalam gerak juga mengalami penurunan.



BAB II. Permasalahan

a.       Bagaimana perkembangan fisik dan gerak pada usia lanjut?
b.   Apa saja perubahan panca indra pada lanjut usia?



BAB III. Pembahasan

 3.1. Perubahan Penampilan Fisik dan Motorik pada Usia Lanjut

Pertambahan umur secara proporsional pada kelompok 45 tahun atau lebih dan peningkatan secara umum dalam harapan lamanya orang hidup, merupakan kajian tentang bertambahnya umur.
Pertambahan umur seseorang berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh setelah mencapai puncak kematangan usia dewasa fungsi organ tubuh mengalami penurunan. Penurunan kemampuan melakukan aktifitas dan kemampuan kerja menjadi menurun. Penurunan tersebut karena penyusutan jaringan tubuh secara bertahap, yang meliputi jaringan otot, system saraf, dan organ-organ vital lainnya. Penurunan fungsi fisiologis neurologis terjadi sesudah berumur 30 sampai 40 tahun dengan irama penurunan yang berbeda untuk setiap orang.
Kemampuan mengangkut sisa-sisa produksi dalam tubuh juga mengalami penurunan. Integritas system syaraf yang merupakan unsur vital dalm koordinasi respons muscular juga menurun dan berakibat menurunnya kemampuan koordinasi gerakan. Kecepan  reaksi yang meliputi kecepatan merespon terhadap rangsangan, waktu reaksi dan waktu gerak mengalami penurunan demikian pula persepsi kinestetik yang merupakan rasa gerak untuk mengetahui posisi tubuh dalam gerak juga mengalami penurunan.
Selain penurunan kemampuan fungsi fisiologi dan neorologis terjadi pula penurunan berbagai kemampuan lain, seperti:
Ø  Penyesuaian diri terhadap proses pemulihan sesudah bekerja atau berlatih.
Ø  Fleksibelitas persendian
Ø  Kontrol tubuh
Ø  Elastisitas otot
Ø  Sensivitas pendengaran
Ø  Ketajaman penglihatan
Ø  Daya ingat

Keluhan yang sering dialami orang lanjut usia adalah sukar tidur dan mengalami kekakuan otot maupun persendian. Sejalan dengan penurunan kemampuan fungsi-fungsi organ-organ tersebut, maka kemampuan fisik seperti kekuatan, keseimbangan, ketahanan, kecepatan, dan kelenturan(fleksibilitas) juga mengalami penurunan.
Perubahan-perubahan struktur dan penurunan fungsi fisiologis secara bersama-sama meningkat setelah umur 30 tahun. Perubahan yang terjadi pada kekuatan dan kemampuan fisik yang lain, memberikan pengaruh pada kemampuan kerja seseorang. Hasil penelitian tentang kerja maksimal melalui tes memanjat dengan dua kaki bersama-sama, menujukan bahwa pencapaiantingkat optimal untuk wanita sekitar umur 25 tahun sedangkan puncak penampilan kerja pria terjadi sekitar 28 tahun. Setelah penampilan optimal dicapai oleh kedua jenis kelamin maka terjadi penurunan terus-menerus dalam rata-rata kerjanya.

Kecepatan pengiriman sari maknan dan oksigen menuju daerah otot yang sedangkan melakukan aktivitas, merupakan faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas dan gerakan sebagai hasil aktivitas itu sendiri. Semua itu banyak tergantung dari pemompaan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Penurunan secara terus –menerus rata-rata denyut nadi tertinggi selama kerja maksimal yang terus menerus terjadi sesuai bertambahnya usia seseorang. Waktu sirkulasi darah memerlukan jangka waktu yang lebih lama bagi pria umur 70 tahun bila dibandingkan dengan yang baik. Akan tetapi perbandingan sel-sel darah merah dan volume darah antara pria umur 70 tahun dengan yang mudah menunjukan perbedaan yang kecil. Selanjutnya dinyatakan bahwa ukuran badan, volume jantung dan volume darah tidak berhubungan dengan rata-rata denyat nadi maksimal atau kerja maksimal bagi orang lanjut usia.
 Bertambanya usia orang dewasa juga mempengaruhi sistem pernapasan yang mulai berkurang dalam kapasitas vital, volume maksimal pernapasan, dan pengambilan oksigen secara maksimal selama latihan.

                                                                                                                                                                                                                                  
            Penurunan kapasitas vital dari umur 30 ke 80 tahun adalah 40 persen, sedangkan pengurangan kapasitas maksimal parnapasan hampir 60 persen. Perubahan-perubahan yang besar terjadi dalam kapasitas total paru-paru, dan dalam pengeluaran pernapasan sisa pada usia tua.

3.2. Perubahan Panca Indra pada Lanjut Usia
1) Penglihatan
a) Kornea lebih berbentuk skeris.
b) Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon
terhadap sinar.
c) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).
d) Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.
e) Hilangnya daya akomodasi.
f) Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang.
g) Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau pada skala.

2) Pendengaran.
Gangguan pada pendengaran.

3) Pengecap dan penghidu.
a) Menurunnya kemampuan pengecap.
b) Menurunnya kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan selera makan berkurang.

4) Peraba.
a) Kemunduran dalam merasakan sakit.
b) Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.



BAB IV. Kesimpulan

Pertambahan umur seseorang berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh setelah mencapai puncak kematangan usia dewasa fungsi organ tubuh mengalami penurunan. Penurunan kemampuan melakukan aktifitas dan kemampuan kerja menjadi menurun. Penurunan tersebut karena penyusutan jaringan tubuh secara bertahap, yang meliputi jaringan otot, system saraf, dan organ-organ vital lainnya. Penurunan fungsi fisiologis neurologis terjadi sesudah berumur 30 sampai 40 tahun dengan irama penurunan yang berbeda untuk setiap orang.



BAB V. Saran

5.1. Aktivitas Fisik yang Dilakukan oleh Lanjut Usia Guna Menjaga Kebugaran.
Olahraganya yaitu:
1. Pekerjaan rumah atau berkebun
Kegiatan ini dapat memberikan suatu latihan yang dibutuhkan untuk menjaga kesegaran jasmani, tetapi harus dilakukan secara tepat, agar nafas sedikit lebih cepat, denyut jantung lebih cepat dan otot menjadi lelah. Akan tetapi perlu selalu dikontrol terhadap peningkatan denyut nadi jangan sampai melebihi batas maksimal.

2. Berjalan kaki
Berjalan baik untuk meregangkan otot – otot kaki dan bila jalannya makin lama makin cepat, akan bermanfaat bagi daya tahan tubuh. Bila anda memilih jenis ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari antara pukul 5 – 6, dikala udara masih bersih dan segar. Lokasi terbaik adalah daerah perkebunan atau pegunungan yang jauh dari asap kendaraan bermotor, pabrik yang menyebabkan polusi udara.



DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2003. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan. Depkes :Jakarta

Depkes RI. 2003. Pedoman Pengelolaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok Lanjut Usia. Depkes :Jakarta

Sugiyanto, perkembangan dan belajar motorik; jakarta: Universitas Terbuka,2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar